stellasetyabudhi

BiNusian weblog

CSI and SSI

January4

Sales Satisfaction Index ( SSI )

Sales Satisfaction Index ( SSI ) adalah suatu index yang dapat mengukur dan mengkaji kemampuan elemen yang berada pada dealer untuk memanage sales proses , dimulai dari product knowledge , presentasi produk , negosiasi harga , pemesanan kendaraan , sampai pada saat deliverable .

Selama ini tingkat kepuasan pelanggan sangat relative dan sulit untuk diukur , dengan adanya SSI , seluruh aspek yang berdampak pada kepuasan pelanggan terutama dalam lingkup proses sales ( dari proses pemesanan kendaraan , proses deliverable , sampai follow up yang bersinggungan langsung dengan customer. SSI bahkan dapat digunakan untuk mengukur performa dari karyawan .Hakikatnya , setiap perusahaan harus mampu memuaskan dan mempertahankan customer satisfaction. Hal ini adalah kunci untuk mempertahankan kinerja bisnis dan mengungguli para pesaing bisnis lainnya.

Variabel SSI

Variabel Sales Satisfaction Index ( SSI ) antara lain :
a) Delivery Process
Merupakan proses ketika penyerahan kendaraan :
• Apakah wiraniaga bertemu langsung dengan customer secara langsung?
• Apakah wiraniaga menjelaskan buku manual pemilik kendaraan?
• Apakah wiraniaga menjelaskan buku jaminan dan perawatan?
• Apakah wiraniaga menjelaskan fitur-fitur kendaraan?
• Apakah wiraniaga memberikan nama petugas bengkel?
• Kemampuan wiraniaga dalam menjawab pertanyaan selama proses penyerahan.
• Kondisi interior dan eksterior kendaraan bermotor yang diserahkan .
b) Delivery Timing
Merupakan mengenai ketepatan waktu dalam penyerahan kendaraan:
• Kapan waktu pemesanan kendaraan.
• Apakah waktu pengiriman sesuai dengan waktu yang dijanjikan?
• Kesanggupan wiraniaga dalam memenuhi janji dalam penyerahan kendaraan.
c) Deal
• Kesesuaian harga yang dibayarkan dengan perkiraan.
• Kemudahan proses negosiasi dan transparansi tranasaksi

d) Dealer Facility
• Kenyamanan display kendaraan dalam showroom
• Ketersediaan informasi produk

e) Salesperson
• Penampilan fisik wiraniaga
• Sikap wiraniaga selama proses pembelian
• Inisiatif wiraniaga terhadap kebutuhan pengguna
• Kemampuan wiraniaga untuk menjelaskan keunggulan produk

f) Paperwork
• Cara pembayaran produk
• Informasi yang lengkap dan kemudahan pengisian formulir pembelian.
• Kecepatan dalam pemrosesan kredit
• Kemudahan dalam pemrosesan kredit

g) Sales Initiation
• Kesanggupan wiraniaga untuk memenuhi janji bertemu
• Keaktifan wiraniaga untuk menindaklanjuti permintaan sebelum pembelian.

Customer Service Index ( CSI )

Customer Service Index ( CSI ) adalah suatu index yang dapat mengukur dan mengkaji tingkat kepuasan pelanggan baik dari sisi maintanance , perbaikan pelayanan , ataupun layanan purnajual.

Variabel CSI

a) Service Quality
• Kewajaran lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kendaraan.
• Penilaian terhadap ketersediaan suku cadang.

b) Vehicle Pickup
• Informasi kendaraan telah selesai diperbaiki
• Ketepatan dalam memenuhi jangka waktu service yang telah dijanjikan.
• Tingkat kepuasan dalam penjelasan service yang telah dilakukan
• Lamanya waktu proses penyerahan kendaraan sejak pemberitahuan kendaraan selesai di- service hingga waktu serah terima kendaraan.

c) Service Initiation
• Adanya pemberitahuan waktu untuk melakukan perawatan berkala.
• Tingkat kepuasan dalam penjadwalan service appointment .
• Lamanya waktu menunggu hingga berbicara langsung dengan service advisor.

d) Service Facility
e) Service Advisor

Information Communications Technologies (ICT)

January4

1.1 Pengertian Information Communications Technologies (ICT).
Teknologi informasi diberi batasan sebagai teknologi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebaran berbagai jenis informasi dengan memanfaatkan komputer dan telekomunikasi yang lahir karena adanya dorongan-dorongan kuat untuk menciptakan teknologi baru yang dapat mengatasi kelambatan manusia mengolah informasi.
Definisi secara umum, ICT adalah sistem atau teknologi yang dapat mereduksi batasan ruang dan waktu untuk mengambil, memindahkan, menganalisis, menyajikan, menyimpan dan menyampaikan informasi data menjadi sebuah informasi.

1.2 Konsep Management IT
A. Relevansi Strategi
Dampak strategi dari aktivitas IT berbeda di setiap jenis industri . Pada mulanya aktivitas IT digunakan untuk menunjang operasional perusahaan , yang kemudian berkembang menjadi lebih signifikan menjadi suatu unit operasi atau unit fungsi dari suatu perusahaan .
B. Kebudayaan Perusahaan
Kebudayaan perusahaan mempengaruhi pendekatan dalam perencanaan perusahaan , filosofi pengontrolan dan kecepatan dari perubahan teknologi yang dipakai.
C. Kontingensi
Semakin kompleks dan fleksibel pendekatan management IT yang diinginkan , serta pendekataan tools yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan yang kompleks , perubahan lingkungan bisnis ataupun IT arsitektur ,maka kontingensi menjadi semakin penting.

D. Transfer Teknologi
Perubahan dalam IT infrastruktur seringkali berdampak langsung terhadap performa suatu organisasi , maka dari itu masalah implementasi seringkali menjadi sangat krusial .IT diharapkan menjadi alat yang mengembangkan pengetahuan diantara individu didalam organisasi.
Hubungan ICT dengan IS

1.3 Tantangan di dalam IT managerial
A. Regenerasi Teknologi
IT mempunyai siklus hidup yang pendek, berbeda dengan pendalaman ilmu – ilmu lainnya.

B. Pertumbuhan Teknologi
Dimana biaya yang ada berbanding lurus dengan tingkat performance ( kecepatan , kapasitas bandwidth , dll ).
C. Koordinasi Pengguna Akhir IT
Kekompleksitasan dalam membangun suatu system membentuk spesialisasi dalam departemen IT ,yang menyulitkan tersedianya waktu antara pengembangan dan menjaga relasi dengan pengguna dari service yang dibuat.
D. Spesialisasi
Kekompleksitasan kebutuhan teknologi menciptakan IT sub-spesialisasi ,sehingga mempersulit koordinasi dan control dalam managerial.

CIO ( Chief Information Officer )
Definisi tugas – tugas CIO :
A. Mengelola sumberdaya informasi sebagai aset vital perusahaan.
B. Menempatkan sistem pada competitive marketplace.
C. Mengelola dan mengkoordinasi peningkatan desentralisasi informasi ke masing-masing unit.
D. Mengelola end-user computing sehingga tercapai service yang diharapkan.
E. Menjadi catalyst bagi perubahan kondisi perusahaan ke arah yang lebih baik.
Latar belakang seorang CIO tidak mutlak berasal dari IT field , karena sebagai seorang CIO , harus memberikan strategi IT yang dapat mendukung dan menopang bisnis dari organisasi.

Latarbelakang CIO

Seorang CIO harus dapat memberikan strategi bisnis yang memberikan nilai bagi pemimpin perusahaan . Terdapat dua sisi kepemimpinan CIO , yang pertama “Demand-Side” yang terdiri dari nilai – nilai pemimpin organisasi , yang kedua “Supply-Side” yang terdiri dari penyampaian tindakan- tindakan CIO.

Demand – Supply CIO :
A. Mengerti keadaan lingkungan
B. Menciptakan visi
C. Mempertajam dan menyampaikan ekspektasi
D. Menciptakan pemerintahan IT yang baik
E. Menjalankan bisnis dan strategi selaras
F. Membangun organisasi baru yang berbasiskan sistem informasi
G. Mengembangkan performa tim yang berbasiskan sistem informasi
H. Mengatur perusahaan dan resiko dari sisi teknologi informasi
I. Mengkomunikasikan performa

3.2 8 Peran Multidimensi CIO
1. Chief integration officer.
CIO memandang secara global dalam mengambil keputusan.
2. Chief innovation officer.
CIO dapat memberikan strategi IT yang memberikan inovasi bagi bisnis proses organisasi.
3. Chief irritation officer
CIO menjadi seseorang yang dapat berfikir seimbang antara apa yang menjadi jembatan antara teknikal dan ekonomikal.
4. Chief identity officer.
CIO mempunyai kemampuan mengidentifikasi “who the right person is” .
5. Chief inoculation officer.
CIO dapat mengatasi ancaman internal atau eksteral bagi organisasi.
6. Chief international officer.
CIO dapat menjadi wakil reprsentatif organisasi terhadap dunia internasional.
7. Chief investigative officer.
CIO dapat mengetahui teknologi pengenalan pola serta dapat memprediksi trend yang terjadi .
8. Chief information officer.
CIO dapat memberikan informasi yang diperlukan organisasi.

3.3 CIO Dashboard
Seorang CIO harus mempunyai gambaran real-time dari organisasi IT macro matriks .

3.4 Merancang Struktur Organisasi
Terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam merancang suatu struktur organisasi :

A. Iklim bisnis
Melihat iklim bisnis yang ada, dimana pertumbuhan suatu perusahaan mengikuti kebutuhan pasar yang ada, serta mengkaji competitor yang ada.
B. Pelayanan bisnis
Melihat jenis pelayanan apa yang disediakan oleh organisasi , apakah berupa infrastruktur, pengembangan aplikasi, reporting, analisis ,managemen projek , jasa, dan lain lain.
C. Peranan yang diharapkan
Melihat apakah organisasi merupakan strategic partner ataukah sebagai supplier , atau sebagai penyedia komoditas.
D. Strategi perusahaan
Melihat strategi perusahaan untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
E. Strategi sourcing
Melihat apakah penyediaan aset dan tenaga kerja menggunakan penyedia pihak ketiga ( outsourcing ) atau memakai internal perusahaan .
F. Melihat kekurangan saat ini
Melihat dan mengkaji kekurangan yang dimiliki organisasi saat ini , apakah strategi IT secara menyeluruh sudah dapat mendukung bisnis proses yang ada.

3.5 Struktur Utama Organisasi ICT
Terdapat 3 unit utama yang membentuk suatu organisasi ICT, dimana dari setiap unit utama dapat dikembangkan kembali sesuai dengan faktor pendekatan yang menentukan struktur organisasi yang berbeda di setiap organisasi.

Unit struktur utama organisasi ICT :
A. Operasional
Unit yang bertanggung jawab atas semua proses operasional ,termasuk arus proses data sehari – hari .
B. Pengembangan
Unit yang bertanggung jawab terhadap seluruh pengembangan software dan hardware dan pengintegrasiannya . Termasuk dalam siklus hidup suatu projek SDLC ( System Development Life Cycle ) berupa analisa kebutuhan , business analys , system desing , pengembangan aplikasi , testing , implementasi .

C. Administrasi
Unit yang bertanggung jawab terhadap administratif yang mendukung dari seluruh unit yang ada, baik dari sisi dokumentasi maupun administrasi operasional.

Balance Score Cards

January4

1.1 Pengertian Balance Score Cards (BSC).
Konsep pengukuran aktivitas-aktivitas operasional suatu perusahaan dalam skala yang lebih kecil sejalan dengan sasaran yang lebih besar dalam hal visi dan strategi ,dimana tidak berfokus hanya pada hasil finansial melainkan juga masalah performa individu. Balance Score Card membantu memberikan pandangan yang lebih menyeluruh pada suatu perusahaan yang membantu organisasi untuk bertindak sesuai tujuan jangka panjangnya. Sistem manajemen strategis membantu manajer untuk berfokus pada ukuran kinerja menyeimbangkan sasaran finansial dengan perspektif customer , proses, dan karyawan.

1.2 Latar Belakang Balance Score Card
Beberapa tahun kebelakang ukuran keberhasilan suatu perusahaan kebanyakan dinilai dari financial performance dan atau market share saja, di era teknologi informasi dan komunikasi saat ini banyak pelaku di bisnis ini lebih mengutamakan kepada pertumbuhan (growth).
Saat ini sudah mulai banyak dibuat aplikasi Balanced Score Card berikut dengan Dashboard dan Chart KPI yang bisa dimonitor. Ada pula beberapa perusahaan yang sanggup membuatnya sendiri dan mengintegrasikannya ke Core System mereka. Penggunaan aplikasi tersebut tentunya akan sangat berguna bagi level managemen atas dalam melakukan monitoring bagian bagian dari perusahaannya. Walaupun terlihat cukup membantu ternyata biaya investasi awal yang disediakan untuk membangun aplikasi Balance Score Card tidak bisa dibilang murah.
Balanced Scorecard diukur dalam jangka pendek dan jangka panjang dan di evaluasi setiap bagian yang ada dalam suatu organisasi yang akan memberikan kontribusi untuk mewujudkan setiap tujuan. Balanced Scorecard dapat diterapkan oleh semua jenis organisasi dan semua jenis industri baik profit maupun non-profit.

2.1 Perspektif Balance Score Card
Pendekatan yang dilakukan pada Balanced Scorecard menghubungkan strategi yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan, mulai dari visi, critical success factor , dan pengukuran performansi keberhasilan.
Pengukuran dalam Balanced Scorecard dibagi kedalam empat perspektif :
A. Pelanggan ( Customer )
B. Internal Business
C. Innovation and Learning
D. Financial Perspective
Perspektif pelanggan menggunakan ukuran berapa “nilai” yang diberikan kepada pelanggan dilihat dari segi waktu, kualitas, performansi dan layanan, dan biaya. Contohnya ukuran kecepatan waktu mulai dari permintaan sampai dengan pengiriman sampai ditangan pelanggan, tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk kita, tingkat penjualan terhadap produk baru, dan atau banyaknya service call yang dilayani.
Pada perspektif internal business dapat mengevaluasi ekspektasi yang diharapkan pelanggan dapat terpenuhi melalui perbaikan proses di internal organisasi tersebut. Disini juga kita dapat mengukur tingkat keahlian dan produktifitas karyawan, kualitas yang dihasilkan oleh organisasi tersebut, dan atau sistem informasi yang baik yang berjalan dalam organisasi.
Dari sisi perspektif innovation and learning dari suatu organisasi kita dapat mengukurnya melalui, peningkatan dan inovasi yang berkelanjutan terhadap produk-produk yang dimiliki. Kita harus garis bawahi bahwa produk disini tidak selamanya berupa barang, pelayanan dan hal-hal lain yang bersifat jasa pun adalah produk. Ukuran yang diberikan antara lain banyaknya produk-produk baru yang dihasilkan dan persentase kebrhasilan penjualannya, tingkat penestrasi terhadap market baru, atau implementasi SCM (supply Chain Management), dll.
Dari sisi perspektif financial dapat terimbas apabila target-target diatas dapat terpenuhi . Finansial termasuk mengukur pendapatan dan pengeluaran, lebih dalamnya lagi ROI (return on investment), tingkat penjualan, pertumbuhan market share, dll.

Langkah –langkah Balance Score Card
Terdapat 8 langkah – langkah dalam penyusunan Balance Score Card , yang terkelompok dalam 4 bagian sehingga tercapai hasil yang optimal :
Langkah –langkah penyusunan Balance Score Card

Keterangan :
A. Strategi Focus
Langkah 1 : Menjalankan strategi yang telah dibuat
B. Assessment
Langkah 2 : Menentukan nilai yang menjadi tolok ukur dalam penilaian
Langkah 3 : Mengembangkan tolok tolok ukur baru dalam penilain , agar mendapat dimensi yang lebih luas.
Langkah 4 : Menerapkan tolok ukur baru yang telah dikembangkan
Langkah 5 : Menganalisis hasil pengamatan dari tolok –tolok ukur yang ada dan menuangkannya dalam bentuk laporan.
C. Change Planning and Implementation
Langkah 6 : Hasil analisa yang didapat sebelumnya akan dapat digunakan untuk menghasilkan rencana perbaikan bagi kinerja seluruh bagian perusahaan .
D. Continuous Improvement
Langkah 7 : Membuat bagan matrix untuk dapat memonitor pelaksanaan dari perencanaan perbaikan .
Langkah 8 : Perbaikan yang terus menerus , mengkaji ulang setiap tolok ukur yang terdapat di dalam Balance Score Card.

AUTOMASI REPORTING BANK INDONESIA

January4

STRATEGI BISNIS : AUTOMASI REGULATORY REPORTING BANK INDONESIA DAN PENGOLAHAN DATA INFORMASI MENCAPAI MANAGEMENT EFFECTIVENESS

ABSTRACT

Journal describe how business strategic has been developed by Banks from financial
department ( Finance , Accounting , Treasury , etc) co-operated with IT Department
as strategic responses due times effectiveness process of regulatory reporting to Bank
Indonesia . Journal research analysis was a sampling from a number of variable analyze .
The conclusion describes that automation process success to increase time effectiveness
on make regulatory reporting and for information system data process will give flexibility on
report design that will be usefull for internal Bank’s analytical tools which produce another
business strategy .
Keyword : strategic business , automation BI reporting , processing data

Stella Setya Budhi 1

ABSTRAK

Jurnal membahas bagaimana strategi bisnis yang dikembangkan Bank Umum dari sisi
departemen keuangan ( Finance, Accounting, Treasury, dll ) bekerja sama dengan
departement IT sebagai respons strategis terhadap permasalahan yang dialami dalam
kefektivitasan pembuatan laporan ke Bank Indonesia .Metode penelitian menggunakan
metode sampling terhadap beberapa variabel analisa . Hasil analisa menunjukkan bahwa
proses automasi dapat meningkatkan efektivitas waktu dalam pembuatan laporan , dan
tindak lanjut dari itu yakni pengolahan data sistim informasi yang dapat memberikan
fleksibilitas dalam merancang suatu laporan untuk analisa internal Bank yang berguna
untuk membuat strategi bisnis lainnya.

Kata Kunci: strategic bisnis ,automasi laporan BI, pengolahan data

Jurusan Magister Managemen Sistem Informasi , Universitas Bina Nusantara
Jl. Kebon Jeruk Raya No.27 ,Jakarta Barat 11480

PENDAHULUAN

Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal yakni mencapai dan menjaga kestabilan nilai
rupiah. Hal ini mengandung dua aspek yakni kestabilan nilai mata uang rupiah terhadap
barang dan jasa yang tercermin pada laju inflasi; serta kestabilan nilai mata uang rupiah
terhadap mata uang negara lain yang tercermin pada perkembangan nilai tukar. Bank – bank
umum di Indonesia melaporkan setiap transaksi keuangan, aliran dana tunai , aset , kewajiban
, surat berharga , modal , proyeksi dan lain lain baik secara harian LHBU (Laporan Harian
Bank Umum) , atau pun laporan bulanan LBU ( Laporan Bank Umum ) yang kemudian
dikembangkan dalam LBU Basel II , SID ( Sistem Informasi Debitur ) , ataupun laporan-laporan
lainnya, yang diharapkan dapat menggambarkan kinerja dan kesehatan perekonomian Indonesia
serta dapat memproyeksikan keadaan ekonomi bangsa .

Dalam pembentukan dan pengumpulan laporan yang dimaksudkan memerlukan alokasi
waktu dan experience dari managemen BANK . Dalam hal ini baik dari sisi departemen sistem
informasi yang berhubungan langsung dengan data dan transaksi dari core banking system
ataupun dari departemen finance ,treasury , dan lain lain yang mengolah data tersebut untuk
dilaporkan terhadap Bank Indonesia.

Seluruh informasi yang didapat dari sistem informasi selain diproses untuk menjadi suatu
laporan BI, selama ini masih disimpan dan belum dipergunakan secara optimal bagi internal
purposes BANK . Baik untuk laporan internal managemen , ataupun sebagai alat untuk
menganalisa strategi bisnis .

PEMBAHASAN

Format pelaporan dan sandi – sandi bank yang ditentukan oleh Bank Indonesia sudah
terangkum dalam buku – buku pedoman laporan BI , tetapi pelaksanaan secara teknikal
seluruh laporan itu harus dikirim melalui jaringan internet BI dengan menggunakan format
file tertentu. Pengolahan yang dilakukan secara manual menemui hambatan ketika seluruh
data dan informasi yang diterima Treasury , Finance , ataupun Accounting masih berupa
data mentah yang diberikan dari core banking system ataupun data format excel yang
kemudian baru akan diubah menjadi textfile. Hal ini membutuhkan perhatian 3-5 jam kerja
per hari dari managemen diluar dari tugas dan kewajiban selain membuat laporan.

Ekspektasi menegemen atas dengan adanya proses automasi dapat meningkatkan
produktivitas waktu yang ada dari managemen , meminimalisasi adanya human error dalam
pembuatan laporan , memaksimalkan data yang telah diolah menjadi informasi bagi strategi
bisnis.

Dalam hal pengolahan data informasi , selama ini rekapitulasi laporan yang diterima
internal masih bersifat statis yang disediakan dari core banking system yang ada , sehingga
kurangnya fleksibiltas jika terdapat suatu sudut pandang yang lain dalam menganalisa
sekumpulan record.

Ekspektasi managemen atas dengan adanya proses pengolahan data melalui sistem
informasi dapat meningkatkan produktivitas qualitative managemen dimana dapat merancang
,membuat dan mengembangkan laporan internal secara individu yang diperlukan untuk
analisis individu ataupun departemen . Dari sisi departemen IT , dapat menyimpan history
data secara lebih terstruktur .

METODE PENELITIAN

Konsep Automasi Regulatory Reporting BI dan Pengolahan Data Informasi

Setiap departemen yang mengolah data untuk menghasilkan laporan , menuangkan
semua aturan dan kajian dalam membuat laporan ke dalam suatu bisnis proses yang
didokumentasikan yang kemudian menjadi dasar dalam membangun suatu sistem pengautomasian
,yang mengambil data yang disediakan dari core banking system . Setelah seluruh proses
, terdapat 2 jenis laporan yang akan disediakan , baik dalam format BI maupun dengan
format yang mudah dimengerti secara kasat mata.

Kerangka Automasi dan Pengolahan Data Informasi

Dalam proses menjalankan strategi yang ada , melewati suatu proses siklus dari awal
pengumpulan dan perumusan bisnis proses yang ada hingga automasi dan pengolahan
data informasi dapat tercapai .

——————————————————————-
Alat Automasi Regulatory Reporting BI dan Pengolahan Data Informasi
——————————————————————-
Mediasi yang digunakan untuk mencapai strategi yang ada dalam hal ini menggunakan
produk ETL ( Extract Transform Load ) yang dapat menarik data, merubah data sesuai
dengan konfigurasi berdasarkan bisnis proses dan mengeluarkannya kembali.
Yang kemudian dapat direpresentasikan menjadi laporan yang lebih mudah dimengerti untuk
proses pengecekan sebelum dikirim ke Bank Indonesia .
Sedangkan mediasi untuk proses pengolahan data informasi menggunakan produk Business
Intelligence yang dapat merepresentasi dari kumpulan data yang terstruktur ( datawarehouse )
dari core banking Bank . Hasil representasi dapat berupa laporan fleksibel yang dapat dibuat
sebelumnya ataupun pada saat yang diinginkan.

HASIL ANALISIS

Dari seluruh automasi pembuatan laporan Bank Indonesia dapat ditarik variabel yang
dapat diolah menjadi faktor perhitungan tingkat keefektifitasan automasi laporan Bank
Indonesia berbanding dengan banyaknya waktu yang dihabiskan sesuai dengan variabel
yang telah dijabarkan .

Indikator variabel penentu pembuatan laporan BI (Sangat Baik Sedang Kurang)

-Pengetahuan pengguna tentang sumber data
-Pengetahuan pengguna tentang bisnis proses
-Pengetahuan pengguna tentang aturan format laporan BI
-Pengetahuan pengguna tentang sistem informasi konvensional
-Tingkat kompleksitas form laporan

Dimana tingkat keefektifitasan automasi laporan Bank Indonesia berbanding dengan banyaknya
waktu yang dihabiskan sesuai dengan tingkat pembobotannya.

KESIMPULAN

Terdapat beberapa keuntungan strategis yang dapat dihasilkan dari proses automasi
dan pengolahan data informasi ,antara lain :
1. Dapat mengintegrasikan seluruh data yang berasal dari seluruh core banking sehingga
memudahkan proses pengolahan data.
2. Dapat mengeneralisasi bisnis proses yang ada ke dalam bentuk yang lebih terdokumentasi
3. Dapat mengautomasi laporan harian maupun bulanan bank.
4. Dapat mengoptimalkan kinerja managemen dalam sisi waktu pembuatan laporan
5. Mengurangi adanya human error dalam pembuatan laporan.
6. Dapat menyimpan data secara history dan terstruktur dalam datawarehouse
7. Dapat merancang laporan sesuai dengan kebutuhan yang baru ataupun yang sudah tetap.
8. Dapat menampilkan laporan dengan lebih menarik dan representatif
9. Dapat menggunakan data yang telah diolah untuk melakukan analisa dalam mengambil
keputusan strategi.

DAFTAR PUSTAKA

Arthur A. Jr Thompson, A. J. Strickland III, and John E. Gamble, “Crafting and Executing
Strategy: The Quest for Competitive Advantage: Concepts and
Cases”, Sixteenth Edition, 2008, McGraw Hill, (ISBN 978-0-07-128590-2)

http://www.bi.go.id/web/id/
http://www.cygnetpericon.com/news040923.php

BUSINESS PLAN template

January4

________________________________________
KOMPONEN RENCANA USAHA
________________________________________
TUJUAN SEBUAH RENCANA USAHA
OUTLINE RENCANA USAHA
1. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
o Ringkasan yang jelas (clear), menarik (exciting), dan efektif (effective) dari rencana usaha
2. Latar Belakang Usaha (Company Overview)
o Tujuan, sejarah, konsep, status sekarang, dan strategi
3. Produk dan Jasa (Products and Services)
o Penjelasan, fitur, manfaat, harga, status pengembangan
4. Analisis Industri dan Pasar (Industry and Market Analysis)
o Analisis industri dan pasar dimana usaha berada
5. Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
o Strategi pemasaran untuk memenuhi permintaan pasar
6. Pengembangan (Development)
o Langkah-langkah untuk menjalankan usaha
7. Operasi (Operations)
o Rencana operasi untuk memproduksi barang dan jasa, harga pokok produk, margin, kompleksitas operasional dan sumber daya yang dibutuhkan
8. Manajemen
o Latar belaBackground of key individuals, ability to execute strategy, personnel needs, organizational structure, who will execute plan
9. Iktisar Keuangan (Summary of Financials)
o Iktisar laporan keuangan yang disajikan di lampiran, konsisten dengan rencana usaha untuk menggambarkan antisipasi kinerja keuangan
10. Tawaran kepada Investor (Offering)
o Usulan/persyaratan kepada investor (yang menunjukkan berapa dana yang dibutuhkan), ROI (tingkat keuntungan usaha), struktur perjanjian, dan strategi keluar dari bisnis (exit strategy)
11. Lampiran (Appendices)
o Setiap informasi tambahan yang mendukung rencana usaha
o Laporan Keuangan
 Asumsi, trend dan perbandingan
 Anggaran Kas: Sumber dan Penggunaan Kas
 Proyeksi Laba/Rugi
 Proyeksi Neraca
________________________________________
TUJUAN RENCANA USAHA
________________________________________
Sebuah rencana usaha mempunyai tiga tujuan utama yakni:
1. Sebagai rencana aksi (Action Plan)
2. Sebagai peta jalan (Road Map)
3. Sebagai alat penjualan (Sales Tool)
Rencana Aksi (Action Plan)
Sebuah rencana bisnis membantu Anda untuk bergerak dan mengambil tindakan bisnis. Anda mungkin sudah lama memikirkan untuk memulai sebuah usaha, tetapi prosesnya mungkin tampak ‘menakutkan’ dan terlalu kompleks. Sebuah rencana usaha akan membantu Anda untuk memilah-milah proses dimaksud menjadi bagian-bagian kecil yang lebih jelas. Dengan demikian sebuah masalah bisnis yang besar dapat dilihat sebagai sebuah urutan masalah-masalah kecil. Dan dengan memecahkan masalah-masalah kecil dimaksud, otomatis masalah besar tersebut juga terpecahkan. Jadi menulis sebuah rencana usaha akan membantu Anda dalam mengambil tindakan bisnis dengan membagi masalah besar ke dalam masalah-masalah kecil yang tidak terlalu rumit.
Peta Jalan (Road Map).
Seketika Anda memulai sebuah usaha, rencana bisnis menjadi alat yang sangat berguna agar usaha tetap pada arah yang diinginkan. Dalam kegiatan bisnis sehari-hari yang hiruk-pikuk, sangat mudah bagi seseorang untuk kehilangan arah usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Sebuah rencana bisnis membantu Anda untuk tetap fokus dalam arah yang diinginkan untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkan. Rencana usaha akan membantu pihak lain untuk memahami visi usaha Anda, termasuk supplier, pekerja, mitra bisnis, teman dan keluarga.
Alat Penjualan (Sales Tool).
Mungkin yang paling penting adalah: sebuah rencana usaha merupakan alat bantu penjualan. Anda mungkin membutuhkan sumber keuangan dari pihak luar untuk memulai usaha Anda, sebuah rencana usaha merupakan alat yang bisa dipergunakan untuk meyakinkan investor untuk menempatkan uangnya di usaha tersebut. Anda juga membutuhkan komitmen dari supplier dan langganan, rencana usaha akan membantu. Akhirnya, Anda juga ingin meyakinkan anggota keluarga atau bahkan dirimu sendiri bahwa ide bisnis ini akan menghasilkan buah. Sebuah rencana usaha yang ditulis dengan baik akan mendekatkan Anda dengan pihak-pihak yang melihat bahwa ide bisnis Anda akan juga menguntungkan mereka.

________________________________________
OUTLINE RENCANA USAHA________________________________________
Ringkasan Eksekutif
Ringkasan eksekutif dari sebuah rencana usaha maksimum merupakan uraian ringkas namun padat dari keseluruhan isi rencana usaha. Bagian ini maksimum tiga lembar dan biasanya ditulis paling akhir dari rangkaian penulisan sebuah rencana usaha. Seseorang akan mengetahui dengan jelas apa rencana Anda dan sebaiknya ringkasan ini berdiri sendiri, maksudnya tidak dikaitkan dengan bagian lain dari rencana usaha dimaksud. Harap diingat bahwa banyak pembaca tidak akan pernah punya waktu untuk membaca keseluruhan rencana usaha selain ringkasan eksekutif ini. Jadi, buatkah ringkasan dimaksud dengan sebaik-baiknya.
Daftar pertanyaan untuk menguji kelengkapan Ringkasan Eksekutif:
• Apakah Ringkasan Eksekutif sudah menjelaskan inti (essence) dari rencana usaha Anda?
• Apakah Ringkasan Eksekutif menjelaskan kompetensi Anda untuk melaksanakan rencana usaha dimaksud denga sukses? Apakah Ringkasan dimaksud menjelaskan dengan cara bagaimana (strategi) untuk sukses?
• Apakah dalam Ringkasan dimaksud ada kalimat seperti “ dalam rencana usaha ini kita akan menunjukkan bahwa….” Atau “ strategi pemasaran dijelaskan dalam rencana aksi”. Kalau ada, agar diganti. Ringkasan Eksekutif berdiri sendiri dan tidak bisa dikaitkan dengan bagian lain dalam rencana aksi.
• Apakah Ringkasan cukup jelas dan menarik? Apakah pembaca tertarik untuk membaca lebih jauh dan lebih detik Rencana Aksi dimaksud?
• Apakah Ringkasan Eksekutif sudah mencakup komponen-komponen penting dari rencana usaha (perusahaan, produk/jasa, manajeme, pemasaran dan penjualan, pengembangan, operasi dan keuangan)
Latar Belakang Perusahaan (Usaha)
Dalam bagian ini (1 atau 2 lembar) ingin diuraikan perusahaan yang telah atau akan dibentuk/dikembangkan. Bagaimana pengorganisasiannya? Apakah bentuknya perusahaan perseorangan, firma/CV atau PT? Apa ambisi Anda dalam pengambangan perusahaan dimaksud? Apakah perusahaan itu tetap kecil, atau akan berkembang menjadi perusahaan internasional yang besar? Dengan membaca bagian ini, pembaca seharusnya sudah mendapatkan ide yang baik dimana Anda sekarang berada dan mau kemana anda bawa perusahaan tersebut. Ingatlkah bahwa Latar Belakang Perusahaan ini merupakan bagian perkenalan pembaca terhadap rencana usaha Anda.
Sebelum menjelaskan latar belakang latar belakang perusahaan maka pertanyaan berikut ini harus terjawan dalam satu paragraph:
• Apa nama perusahaan?
• Apakah perusahaan itu sudah berdiri atau baru akan didirikan?
• Dimana lokasinya?
• Bagaimana perusahaan diorganisasikan (perusahaan perseorangan, firma/cv atau PT)

Misi (Mission Statement)
Misi sebuah perusahaan harus singkat (satu kalimat s/d satu alinea), memberi inspirasi akan visi dan tujuan yang akan dicapai. Banyak sekali pernyataan misi suatu perusahaan tidak jelas maknanya. Harus diyakinkan bahwa misi perusahaan padat, kaya dan menarik pembaca.
Sejarah dan Status Sekarang (History and Current Status)
Dalam bagian ini agar dijelaskan secara singkat sejarah perusahaan dan status sekarang. Kalau perusahaan baru akan berdiri, maka bagian ini tidak perlu dibuat.
Pasar dan Produk (Market and Products)
Dalam satu atau dua alinea, pertanyaan berikut ini harus dijawan:
• Kebutuhan pasar apa yang akan dijawab oleh perusahaan?
• Siapa target pelanggan?
• Produk/Jasa apa yang akan dijual oleh perusahaan?
• Produk/Jasa apa yang sedang dijual (jika ada)?
• Apa batasan ruang lingkup?
Tujuan (Objectives)
Dalam bagian ini agar dijelaskan dalam satu alinea:
• Arah perkembangan dan sasaran yang dituju oleh perusahaan?
• Apa yang diinginkan terhadap perusahaan (perusahaan tetap kecil, bertumbuh menjadi besar, di-waralaba-kan, dll)?
• Apa exit strategy bagi pemilik, investor (menjual perusahaan ke perusahaan yang lebih besar, go public, diambil alih oleh investor)?
________________________________________
Uraian tentang Produk (Barang dan Jasa)
Bagian ini menggambarkan secara rinci produk/jasa yang ingin dijual. Harus disadarai sepenuhnya bahwa pembaca mengetahui produk/jasa perusahaan sehingga penjelasan dan gambaran yang teliti mutlak perlu. Mulailah menjual ide Anda dengan menciptakan kesan yang menarik atas produk/jasa yang ditawarkan. Usahakanlah agar uraian factual tetapi cukup antusias. Jika pembaca telah selesai mempelajari produk/jasa yang ditawarkan, mereka seharusnya tertarik untuk mengetahui lebih jauh rincian marketing dan keuangan dari usaha Anda.
Uraian
Uraikan secara singkat barang/jasa yang ditawarkan
• Apa barang/jasa yang ditawarkan? Apa yang TIDAK ditawarkan?
• Siapa yang akan membeli dan mengapa?
• Apa keistimewaan (keunikan) barang/jasa yang ditawarkan?
• Apa karakteristik (fitur) dan manfaat produk?
• Berapa harganya dan apa strategi harga yang akan diterapkan?
Perbandingan Pasar
Dalam satu atau dua alinea, posisikan produk Anda di pasar yang ada:
• Siapa pesaing utama?
• Jenis produk-produk pesaing?
• Mengapa produk usaha Anda lebih baik dari competitor, dimana mereka berbeda?
Hak-hak Istimewa (Proprietary Rights)
Apa hak-hak istimewa yang melekat pada produk yang ditawarkan? (Untuk kebanyakan produk, tidak ada hak-hak istimewa yang melekat sehingga bagian ini bisa diabaikan).
• Perjanjian hak paten, hak Cipta, rahasia dagang dll?
• HAKI?
Tahap Pengembangan
Jelaskan secara ringkas status terkini dari produk/jasa perusahaan:
• Posisi produk pada siklus produk (tahap awal, tumbuh, dewasa dan menurun)?
• Apakah produk siap di lepas ke pasar atau masih dalam pengemangan?
• Kalau masih dalam pengembangan, berapa lama lagi?
• Masalah-masalah yang masih tersisa?
________________________________________
Analisa Industri dan Pasar
Analisa industri dan pasar menggambarkan dan menguraikan industri dan pasar dimana perusahaan Anda akan beroperasi dan berkompetisi. Setelah menyelesaikan bagian ini, pembaca Anda sudah harus memahami dinamika, permasalahan dan peluang yang ada.
Analisis Industri
Dalam bagian ini disarikan informasi ttg industri dimana usaha Anda akan beroperasi. Kebanyakan riset yang Anda lakukan untuk bagian ini kemungkinan besar berasal dari statistik resmi dari pemerintah dan organisasi perdagangan. Sumber informasi lainnya yang utama berasal dari supplier yang menjual ke industri, produsen peralatan dan analis perusahaan. Setelah selesai, analisis yang Anda sajikan akan memberikan gambaran menyeluruh terhadap ukuran dan ruang lingkup industri:
• Bagaimana kita mendefinisikan industri?
• Bagaimana segmentasi industri? Bagaimana segmentasi didefinisikan?
• Apa trend an perkembangan penting?
• Siapa pemain terbesar dan terpenting?
• Apa problem yang dialami industri?
• Adakah kejadian nasional dan internasional yang mempengaruhi industri?
• Bagaimana prakiraan pertumbuhan industri?
Analisi Pasar (Marketplace Analysis)
Dalam bagian ini Anda menggambarkan kepada para pembaca pasar dimana Anda akan bersaing. Banyak dari penelitian yang Anda ungkapkan dalam bagian ini berasal dari hasil pembicaraan dengan ahli di pasar termasuk pelanggan potensial, kompetitor, sales representatives, agen besar dan retailer. Yakinkan dan indentifikasikan peluang-peluang pasar yang belum dimasuki dan yang mungkin akan bisa dipenuhi.
Daftar pertanyaan yang harus dijawab dalam menyusun analisis pasar
• Bagaimana kita mendefinisikan pasar kita?
• Seberapa besar dan seberapa cepat pertumbuhannya?
• Bagaimana pasar disegmentasikan?
• Perusahaan-perusahaan mana yang pada saat ini sedang beroperasi?
• Kecenderungan penting di pasar?
Analisis Pelanggan
Dalam bagian ini, Anda diminta mengidentifikasi dan melakukan segmentasi atas pelanggan yang ada dan pelanggan yang potensial di pasar. Penting sekali jika Anda melakukan penelitian pelanggan yang cukup untuk meyakinkan investor potensial (dan juga diri sendiri) bahwa ada kebutuhan yang belum terpenuhi di pasar.
• Siapa pelanggan yang tersedia di pasar?
• Bagaimana pasar tersegmentasi (terbagi)?
• Apa yang memotivasi keputusan untuk membeli?
• Ketidakpausan yang dialami pelanggan pada saat sekarang ini?

Analisis Pesaing (Competitor Analysis)
Dalam bagian ini sebutkan pesaing potensial baik yang langsung maupun tidak langsung.
• Siapa pesaing potensial? Mana yang langsung dan mana yang tidak langsung?
• Apa karakterisktik pesaing ini dan produk-produknya?: ukuran, lokasi, target market dan karakteristik penting lainnya
• Untuk produk dan jasa competitor sebutkan harga, mutu, fitur, saluran ditribusi dan atribut penting lainnya
• Masalah yang dihadapi pelanggan terhadap competitor dimaksud?
________________________________________
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
Bagian ini akan membahas prospek atau potensi kegagalan dari usaha yang direncanakan. Sebuah ide bisnis yang besar akan tak bermakna jika tidak didapatkan pelanggan.Proyeksi keuangan yang teliti dan sangat logis menjadi tidak relevan ketika tak satupun yang mau membeli produk Anda. Dalam bagian ini Anda harus pertama-tama meyakinkan diri sendiri dan kemudian pembaca bahwa memang benar ada pasar yang cukup potensial dan bersemangat untuk produk Anda.
Bagian strategi pemasaran ini adalah tempat dimana Anda menunjukkan bagaimana usaha Anda ‘pas’ dan diterima dalam pasar yang baru dijelaskan sebelumnya. Kebutuhan apa yang belum terpenuhi di pasar dan bagaimana usaha Anda akan memenuhinya? Bagaimana membedakan produk (barang/jasa) Anda dengan kompetitor? Apa fitur, manfaat, kelebihan yang spesifik yang dibawa ke pasar? Riset yang dilakukan disini menyangkut pelanggan yang ada dan yang potensial. Penting sekali melakukan penelitian yang cukup untuk meyakinkan investor potensial dan dirimu sendir bahwa pelanggan pelanggan benar benar akan berduyun-duyun membeli produk usaha Anda. Penelitian pelanggan bisa saja hanya bicara dengan pelanggan potensial untuk mendapatkan reaksi mereka terhadap ide produk yang kita sarankan, membuat diskusi kelompok, melakukan survey dll. Kreatiflah untuk mendapatkan masukan yang jujur dari pelanggan. Dan akhirnya, jangan mengada-ada, tetapi bersikap netral dan factual dalam menggunakan data.
Target Market Strategy
Jelaskan strategi Anda untuk mendefinisikan target market Anda. Uraikan kebutuhan yang belum terpenuhi dari target customer dan jelaskan bahwa produk yang Anda tawarkan akan memenuhi kebutuhan mereka dan permasalahan mereka terpecahkan..
• Segmen pasar mana yang menjadi target?
• Karakteristik target pelanggan?
• Seberapa besar target pasar? Seberapa besar pangsa pasar yang akan diraih?
• Siapa pelanggan? Pengguna akhir (end users), distributor, atau pengecer (retailer)?
• Kebutuhan apa yang akan dipenuhi oleh produk yang ditawarkan kepada target market?
• Masalah apa yang diselesaikan untuk pelanggan?
• Adakah bukti bahwa pelanggan potensial menginginkan produk yang ditawarkan?
• Bagaimana Anda memposisikan produk terhadap pelanggan?
• Adakah bukti bahwa target market menginginkan produk yang ditawarkan?
Strategi Produk/Jasa (Product/Service Strategy)
Gambarkan bagaimana produk Anda telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan bagaimana produk itu akan berkompetisi di pasar?
• Apa spesifikasi/karakteristik produk Anda yang akan memenuhi kebutuhan pelanggan?
• Apa yang membedakan produk Anda dengan kompetitor? Kelebihan dan kekurangannya?
• Mengapa pelanggan akan lebih memilih produk Anda daripada kompetitor?
• Seberapa cepat dan efektif kompetitor akan bereaksi terhadap kehadiran produk Anda?
Strategi Harga (Pricing Strategy)
Jelaskan strategi harga dan mengapa strategi tersebut akan efektif dalam merebut pelanggan dan pasar.
• Apa strategi harga Anda dan mengapa dipilih?
• Perbedaannya dengan strategi harga kompetitor?
• Adakah bukti bahwa harga tersebut akan diterima oleh target pasar/pelanggan?
Strategi Distribusi (Distribution Strategy)
Uraikan strategi distribusi dan jelaskan mengapa itu yang terbaik untuk produk Anda?
• Bagaimana Anda akan mendistribusikan produk ke pelanggan?
• Saluran distribusi yang mana yang akan digunakan dan mengapa menggunakan itu?
• Bagaimana caranya Anda mendapatkan akses untuk mendapatkan saluran dimaksud?
Strategi promosi dan iklan (Advertising and Promotion Strategy)
Jelaskan strategi promosi dan iklan yang akan ditempuh. Hal ini sangat penting bahwa Anda menginformasikan kepada pasar dan pelanggan Anda tentang ketersediaan produk Anda dan terus mengkomunikasikan manfaat dan kelebihan produk ke pasar.
• Bagaimana Anda mempromosikan dan mengiklankan produk Anda? Iklan? PR? Personal Selling? Katalog? Atau saluran promosi yang lain?
• Mengapa strategi itu akan efektif bagi pasar dan pelanggan Anda?
Strategi Penjualan (Sales Strategy)
Tergantung jenis usahanya, penjualan mungkin menjadi titik kritis dalam keberhasilan usaha Anda. Ingatlah “ usaha tidak ada apa-apanya hingga penjualan terjadi”. Strategi penjualan yang efektif sangat penting untuk kebanyakan perusahaan manufaktur, perusahaan software dan banyak penyedia jasa.
• Dengan cara bagaimana produk Anda dijual? Personal selling? TV infomercials? Direct mail? Atau cara lain?
• Siapa yang akan melakukan penjualan? Tenagg Salesman? Perwakilan pabrik? Atau pihak lain?
• Siapa yang akan merekrut tenaga penjual, melatih dan memberikan kompensasinya?
• Dengan cara bagaimana Anda memberikan support kepada tenaga penjual?(e.g. ada staf internal, jasa operasional dll)
Prakiraan Pemasaran dan Penjualan (Marketing and Sales Forecasts)
Berdasarkan analisa pelanggan, kompetitor, pasar, Anda akan mampu menyusun rencana biaya marketing, biaya penjualan, volume penjualan dan total pendapatan (umunya untuk 5 tahun ke depan).
________________________________________
Operasional
Bagian ini akan menjelaskan bagaimana Anda akan mengelola usaha dan memberikan pelayanan bernilai kepada pelanggan Anda. Operasi dapat diartikan sebagai proses yang dipergunakan untuk men-deliver produk (barang dan jasa) ke pasar, termasuk di dalamnya: produksi, transportasi, logistik, pencetakan, konsultasi, jasa purna jual dll. Umumnya, 80% total biaya diperuntukkan bagi operasi, 80% dari total pegawai Kerja di bagian operasional, dan 80% total waktu dihabiskan untuk masalah-masalah opearsional. Harus dikaitkan dengan cukup hati-hati rencana operasi dan rencana marketing. Misalnya, jika produk kualitas tinggi yang akan dideliver ke pasar, maka operasi harus dirancang untuk menghasilkan produk kualitas tinggi BUKAN produk berbiaya rendah. Ingatlah, sering kali Anda harus melakukan ‘trade-offs” dalam operasi. Memilih salah satu dengan mengorbankan yang lain. Hampir tak mugkin mendapatkan semuanya pada saat yang bersamaan: kualitas produk paling tinggi, harga paling rendah, deliver paling tepat. Namun demikian Anda harus hati-hati dalam melakukan “trade-off” sehingga Anda dapat men-deliver produk ke pasar sesuai dengan rencana pemasaran Anda.
Daftar Pertanyaan untuk Operasi
• Bagaimana Anda akan menghasilkan dan men-deliver produk?
• Apa yang Anda produksi in-house dan apa yang akan dibeli dari luar (membuat sendiri vs membeli dari luar)?
• Bagaimana aspek operasional dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing? Biaya? Mutu? Tepat waktu? Flexibilitas?
• Keuntungan komparatif apa yang Anda punyai dari aspek disain operasi?
• Bagaimana hubungan Anda dengan vendor, supplier, partner dan mitra lainnya?
Strategi Operasi (Operations Strategy)
Dalam bagian ini Anda diminta menggambarkan sumbangan operasi dalam menunjang strategi pasar.
• Bagaimana Anda akan menggunakan operasi untuk menambah nilai terhadap pelanggan di pasar?
• Bagaimana Anda akan memenangkan persaingan di pasar dalam aspek biaya, mutu, ketepatwaktuan dan fleksibilitas?
• Dimensi operasional mana yang akan ditekankan dan mana yang tidak?
Ruang Lingkup Operasi (Scope of Operations)
Jelaskan ruang lingkup operasi usaha Anda. Bisa mengginakan lampiran untuk detil, kalau dibutuhkan.
• Apa yang akan dilakukan in-house dan apa yang dilakukan diluar? (misalnya produk dibuat sendiri atau dibeli dari luar)?
• Hubungan perusahaan dengan vendor, supplier, partner dan mitra usaha lainnya?
Operasi yang Sedang Berlangsung
Bagaimana operasi bisnis yang sedang berjalan? Kalau dibutuhkan agar disajikan secara detil pada lampiran.
Biaya Operasional
Jelaskan biaya operasional dan asumsi yang dipergunakan sebagaimana terlihat di laporang keuangan.
________________________________________
Pengembangan (Development)
Bagian ini merupakan ‘road map’ yang menunjukkan kemana usaha Anda akan bergerak di masa mendatang dari posisi sekarang. Jika Anda memulai sebuah usaha, langkah-langkah apa yang perlu ditempuh agar bisnis berjalan. Jika Anda memperbesar bisnis, apa yang dibutuhkan agar bisnis tumbuh. Tidak perlu terlalu detil dalam bagian ini. Gunakanlah pertimbangan professional Anda.
Strategi Pengembangan (Development Strategy)
Hal-hal apa lagi yang masih tersisa untuk dikerjakan agar perusahaan berjalan? Faktor Faktor-faktor apa yang perlu digabungkan dan disinergikan agar konsep bisnis jalan? Risiko yang ada untuk suksesnya implementasi rencana pengembangan? Apakah ada risiko teknologi (kita tidak mampu membuat produk), risiko biaya (biaya lebih tinggi dari yang diperkirakan)., risiko kompetisi (kompetitor ‘mengalahkan’ produk anda). Bagaimana mengadapi risiko ini?.
Skedul Pengembangan (Development Timeline)
Kapan waktunya untuk launching perusahaan Anda dan produknya? Sebaiknya dalam bentuk chart atau table.
Biaya pengembangan (Development Expenses)
Disini dijelaskan biaya dan asumsi pengembangan sebagaimana tampak dalam laporan keuangan.
________________________________________
Manajemen
Perusahaan modal ventura sering sekali mengungkapkan ada tiga atribut utama yagn menentukan berhasilnya sebuah business start-up yakni manajemen, manajemen dan manajemen. Banyak perusahaan modal ventura mengklaim bahwa mereka akan ikut investasi jika ada tim manajemen yang kuat meskipun ide bisninya tidak terlalu baik, dan akan menolak ikut investasi pada ide usaha hebat tetapi dengan tim manajemen yang lemah. Penjelasan di bagian manajemen ini dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca bahwa usaha Anda mempunyai tim manajemen yang hebat untuk melaksanakan ide bisnis yang hebat pula. Dalam bagian ini ungkapkan secara jujur kemampuan dan keberhasilan yang sudah dicapai tim manajemen yang ada namun tetap jujur mengungkapkan masalah dan kelemahan yang ada. Misalnya, jika Anda masih muda dan belum berpengalaman, tonjolkanlah energi, kemampuan untuk kerja keras dan kesungguhan untuk belajar dan jangan terlalu terpaku pada penjelasan kelemahan yang ada. Jika setelah membaca bagian ini, Anda ingin para pembaca yakin bahwa usaha ini berada di tangan orang yang baik dan kompeten untuk mengelola dengan baik yakni di tangan Anda.

Organisiasi Perusahaan (Company Organization)
Bagian ini menjelaskan bagaimana perusahaan Anda diorganisasikan.
• Tunjukan bagan organisasi?
• Bagaimana struktur kepemilikan perusahaan?
• Siapa direksi, komisaris dan apa peran mereka?
Tim Manajemen
Jelaskan siapa pendiri dan juga manager inti yang akan melaksanakan usaha.
• Siapa manajer inti/kunci (Lampirkan resume/CV dalam lampiran)
o Apa tugas dan tanggungjawan mereka?
o Kemampuan unik apa yang mereka bawakan ke dalam usaha?
o Bagaimana kompensasi mereka?
Biaya Administrasi (Administrative Expenses)
Uraikan di bagian ini Jumlah biaya administrasi yang tampak dalam laporan keuangan.
________________________________________
Iktisar Keuangan (Summary of Financials)
Bagian ini sangat penting. Anda telah menggambarkan konsep bisnis yang hebat, menunjukkan bahwa ada kebutuhan pasar yang nyata, menjelaskan bagaimana Anda akan mengimplementasikan ide bisnis dan membuktikan bahwa tim manajemen yang baik akan melaksanakan ide bisnis. Sekarang Anda akan menunjukkan berapa dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan bisnis dimaksud, dari mana diperoleh dan berapa hasil yang akan didapatkan.
Akan tetapi, harap diingat, jika konsep bisnis lemah atau tidak ada pasar, atau pelaksanaan bisnis tidak baik atau jika tim manajemen tidak mampy, maka renana keuangan akan mengalami kegagalan. Jika Anda pada saat ini belum meyakinkan pembaca atas kekuatan konsep bisnis Anda, mereka tidak akan yakin dengan rencana keuangan yang diajukan.
Penting sekali Anda mempunyak rencana keuangann yang kuat dan terstruktur dengan baik. Jika Anda tidak dapat menunjukkan bahwa konsep bisnis ini akan menghasilkan uang, maka pembaca akan kehilangan interest atas proposal bisnis Anda.
Untuk menyusun aspek keuangan, disarankan agar dimulai dari rencana aktivitas pengembangan dan operasi. Dari aktivitas pengembangan, Anda akan menyusun proyeksi aliran kas, proyeki rugi/laba dan neraca setidaknya untuk tiga Tahun ke depan. Sebagai ancang-ancang, proyeksi keuangan disusun sedemikian rupa sampai tercapai kesatbilan dalam usaha.
Proyeksi keuangan pada tahun Pertama seharusnya disusun secara bulanan karena aliran kas pada periode ini sangat kritis karena bisnis baru mulai. Untuk tahun kedua dan ketiga bias disusun secara kwartal (3 bulanan), sedangkan tahun ke-empat dan lima sudah bias tahunan. Kalau dimungkinan proyeksi keuanga disusun dalam tiga scenario: best case, expected case dan worst case. Hal ini berguna bagi pembaca untuk mengetahui batas atas dan batas bawah dari potensi (kinerja) bisnis yang sedang dikembangkan. Harus diyakinkan bahwa proyeksi keunagan ini konsisten dengan bagian-bagian lain rencana bisnis yang sudah diuraikan sebelumnya.
Iktisar keunagan ini seharusnya merupakan diskusi dan uraian tengan proyeksi keuangan sedangkan detilnya dapat dijelaskan dalam spreadsheet yang dilampirkan. Juga agar dijelaskan waktu dan Jumlah investasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan bisnis dimaksud. Kemudian tunjukkan bahwa investasi ini cukup prospektif dengan menunjukkan perolehan keuntungan, asset dan ROI yang baik ketika bisnis sudah berjalan. Jika pembaca sudah selesai dengan bagian ini,mereka akan tertarik untuk ikut investasi.
Asumsi Keuangan
Asumsi apa yang dipergunakan dalam membuat proyeksi keuangan? Detil bias dibuat dalam lampiran.
Prakiraan Keuangan (Financial Forecasts)
Sajikanlah dalam bagian ini rangkuman prakiraan keuangan dari bisnis yang akan dibangun. Detil bias dilampirkan termasuk proyeksi aliran kas, rugi/laba dan neraca. Umumnya prakiraan keuangan mencakup 5 tahun periode. Tahun Pertama dirancang secara bulanan, tahun kedua dan ketiga kuartalan dan tahun ke-empat dan ke-lima tahunan. Juga dalam bagian ini bias ditunjukkan dokumen keuangan lainnya seperti analisis titip impas (BEP), kalkulaso penilaian dll. Proyeksi sebaiknya disajikan dalam tiga scenario: scenario paling baik, scenario yang diharapkan dan scenario yang terburuk.
Persyaratan permodalan (Capital Requirements)
Berapa suntikan modal yang dibutuhkan dan kapan?
Risiko Keuangan (Financial Risks)
Adakah risiko keuangan yang melekat pada rencana bisnis ini? Bagaimana Anda meminimalkannya? Bagaimana Anda mencegah kegagalam keuangan? Apa scenario terburuk yang mungkin terjadi dan bagaimana Anda meresponsnya?
Strategi Keluar dari Bisnis (Exit Strategies)
Apa exit strategy dari bisnis Anda? Go Public? Jual Usaha? Operasikan dan Tumbuh? Apa exit strategy jika bisnis tidak berkembang seperti yang diharapkan? Bagaimana Anda bias keluar dari bisnis dimaksud?
________________________________________
Cari Dana (Offering/Funding Request)
Jika Anda sudah memutuskan akan mencari equitu funding (modal) maka, perlu ditawarkan kepada potential investor (modal ventura, misalnya) bagian dari usaha (keuntungan, posisi managerial dll) yang diserahkan kepada mereka sebagai imbalan dari dana/modal yang diberikan. Jika Anda mencari pinjaman, maka Anda perlu mencari potential lender (bank, misalnya) dan menawarkan berapa tingkat bunga yang akan dibawarkan. Apapun kasusnya, Anda harus sangat spesifik ketika menegosiasikan aspek-aspek funding ini. Anda harus secara eksplisit mencantumkan manfaat proposal bisnis ini bagi investor dan menjelaskan bagaimana investor akan mendapatkan uangnya kembali. Juga perlu mempengaruhi para investor bahwa offering dimaksud cukup fair bagi mereka dan juga didukung oleh fakta-fakta. Akhirnya, harus diingat bahwa negosisasi selalu merupakan cara yang terbaik untuk mencapai win-win solution.
Kebutuhan Investasi (Investment Requirements)
Denga mengunakan analisis aliran dana (cashflow analysis), tunjukkan investasi apa yang dibutuhkan untuk melaksanakan bisnis dan kapan dibutuhkan?
Penilaian atas Usaha (Valuation of Business)
Berapa nilai perusahaan dan bagaimana menghitungnya?
Cari Dana (Offer)
Bagaimana struktur kesepakatan dengan investor penyedia dana? Berapa jumlah uang yang dibutuhkan? Seberapa besar dari nilai perusahaan (keuntungan, assets, posisi managerial) yang dilepaskan sebagai imbalan dari dana investor yang masuk? Berapa tingkat bunga yang akan dibayar kepada lender? Jaminan apa yang diberikan untuk mendapatkan loan tersebut? Apa exit strategy buat investor jika bisnis berjalan tidak seperti diharapkan? Berapa tingkat pengembalian atas investasi (ROI) yang didapatkan oleh investor?
________________________________________
Lampiran-lampiran (Appendices)
Lampiran ini berisikan semua dokumentasi yang dikumpulkan untuk mendukung rencana usaha. Termasuk dalam lampiran ini, mulai dari yang harus ada (proyeksi keuangan), yang sifatnya mendukung (hasil studi pemasaran), dan yang membantu agar ide bisnis sellable (letter of interest dari calon pelanggan). Tidak perlu masuk dalam lampiran berita, informasi dari surat kabar/majalah/kliping kecuali informasi tersebut sangat relevan untuk mendukung dapat diterimana rencana bisnis Anda oleh pembaca, pasar, pelanggan ataupun investor. Data dan informasi yang sangat banyak agar dimasukkan iktisarnya saja dan agar diberi catatan jika ada yang berminat atas data detil dimaksud dapat mengajukan request kepada Anda.
Daftar cek untuk Lampiran:
• Apakah sudah ada bukti (dukungan/rasionalistas) untuk mendukung asumsi, tren dan perbandingan yang Anda buat?
• Apakah ada dukungan untuk rencanan pembentukan dan pengembangan bisnis Anda?
• Apakah laporan proyeksi keuangan berikut ini sudah dilampirkan?
o Laporan Arus Kas
o Laporan Rugi/Laba
o Neraca
• Apakah sudah dilampirkan dokumen lain yang relevan untuk mendukung rencan bisnis dimaksud?

Defect Prevention Process

January4

DPP

-Identify Critical Risks
Mengidentifikasi risiko kritis menghadapi proyek atau sistem.
-Estimate Expected Impact
Untuk setiap resiko kritis, membuat penilaian tentang dampak keuangan bila risiko
-Minimize Expected Impact 
Setelah resiko yang paling penting diidentifikasi coba untuk menghilangkan setiap resiko. Untuk risiko yang tidak dapat dihapuskan, mengurangi risiko yang kemungkinan akan menjadi masalah dan keuangan dampak yang harus terjadi.

4 key element DPP Process

A.Causal analysis meetings:
Brain Storming session yang dilakukan oleh technical team pada tahap akhir proses development.
-Analyze individual defect
-Identify General Solutions
-Analyze Defect Trends
-Consolidate General Solutions
-Compile Action List

B.Action team
Team yang merespon apa yang tadi dibicarakan pada saat Causal Analysis

C.Stage Kick Off meeting
Tim teknis melakukan pertemuan ini pada awal setiap tahap development

D.Action tracking and data collection
Untuk menyimpan segala proses yang sudah terjadi. Dan melakukan data collection untuk keperluan dalam proses development

Benefit DPP
-Quality Improvement
-Productivity Improvement
-Process Improvement

DPP Weaknesses
Satu kerugian dari pendekatan ini adalah untuk menjadi kewalahan dengan jumlah potensi perbaikan, tetapi hal ini menjadi prioritas melalui perbaikan kesalahan

CHANGE KNOWLEDGE

January4

Arus kerja dari pengetahuan untuk setiap konsep perubahan di dalam individu maupun organisasi. Perubahan Micro adalah ketika individual berubah, perubahan Macro ialah ketika organisasi berubah. Ketika kita harus melakukan motivasi perubahan terhadap orang, kita harus memperkenalkan perubahan micro terlebih dahulu. Perubahan merupakan suatu proses yang terbuka, proses yang terbuka ini memiliki karakteristik : present state ( status quo ), transition state dan desired future state.

Terdapat beberapa alasan mengapa bagian dari organisasi menolak adanya perubahan , antara lain :
• Kurang jelasnya visi organisasi
• Buruknya sejarah implementasi
• Kurangnya dukungan dari managerial , dalam hal rasa kepemilikan.
• Rendahnya tingkat keberanian dalam mengambil resiko
• Kurangnya tingkat komunikasi di dalam organisasi
• Buruknya management terhadap penolakan yang ada

Terdapat 7 emosional respon terhadap perubahan yang ada , antara lain :
1. Immobilization : Tahap awal dalam reaksi awal penolakan terhadap perubahan , reaksi shock.
2. Denial :Tahap ketidakmampuan untuk beradaptasi menerima informasi.
3. Anger :Tahap frustasi dengan perubahan, tidak bergerak maju menuju perubahan yang diinginkan.
4. Bargaining :Tahap negosiasi untuk menghindari dampak negative dari perubahan .
5. Depression :Tahap secara negative menerima perubahan mayor
6. Testing : Tahap memulai untuk mencoba mencari alternatif lain.
7. Acceptance : Tahap terlibat dengan perubahan tetapi belum tentu menyukai.

MANAGING ADAPTION RESOURCES
Tingkatan adaptasi dalam pengambilan keputusan terhadap pengalokasian resources untuk setiap implementasi perubahan.
Perubahan yang dihadapi oleh organisasi akan berdampak pada peningkatan biaya dan penurunan hasil outcome final yang diperkirakan sebelumnya.
Untuk mengatur perubahan yang terjadi dalam organisasi perlu dibuat suatu keputusan yang berdampak terhadap adaptasi resource yang ada.
•Mengurangi dan menunda tujuan dari proyek tertentu atau mengakhiri semuanya bersama-sama
•Mengembangkan kapasitas adaptasi organisasi untuk mengakomodasi penambahan permintaan, sebagai contoh, meningkatkan resilience-si karyawan dan change knowledge
•Menjalankan kedua aksi bersamaan

BUILDING IMPLEMENTATION ARCHITECTURE
Sisi penting dalam implementasi , dimana struktur yang sudah ada harus bersifat fleksible secara konsep , teknis maupun alat- alatnya agar dapat mengantisipasi perubahan. Menyediakan tujuh critical area dari aplikasi yang secara khas merupakan sumber dari kegagalan implementasi ketika diabaikan atau tidak secara lengkap diterapkan :

• Klarifikasi parameter dari proyek
• Komunikasikan proyek melalui organisasi
• Diagnosa variable, seperti komitmen sponsor dan daya tahan target
• Merencanakan proyek berdasarkan pada hasil diagnosa
• Implementasi
• Monitor implementasi
• Evaluasi hasil final

SDLC in IT Security

January4

Konsep System Development Life Cycle dapat diterapkan dalam implementasi keamanan dalam suatu perusahaan .Setiap tahap dari SDLC memainkan peranan penting untuk mencapai tujuan yang
terdiri dari 6 tahap , antara lain :
SDLC

• Stage 1 : Initiation
• Stage 2: Analysis Systems
• Stage 3: System Design
• Stage 4: System Development
• Stage 5: Implementation
• Stage 6 :Maintenance

Stage 1: Initiation
Pada tahap ini mendefinisikan informasi yang dapat diketahui dari perusahaan ,antara lain :
 Identifikasi asset-aset perusahaan ( People , system , information ,data , aplikasi , hardware )
 Sejarah ancaman yang pernah dialami oleh perusahaan (internal ,eksternal)
 Identifikasi dampak kriteria bagi perusahaan ( reputasi , financial , produktivitas ,safety , fines ,others)

Stage 2: Analysis Systems
Setelah semua komponen perusahaan telah diidentifikasikan , selanjutnya dapat menentukan
asset kritis perusahaan , kemudian menganalisa sistem keamanan yang telah diterapkan pada
perusahaan , kemungkinan ancaman yang dapat terjadi terhadap asset kritis perusahaan perusahaan. Contoh :

Pada tahap ini menganalisa sistem keamanan yang sudah berjalan pada perusahaan dan
menganalisa resiko yang dapat terjadi ( risk analisis). Analisa dapat berupa quantitative dan qualitative.
Risk analysis dapat membuat suatu model relasi antara THREAT, VULNERABILITY , and CONTROLS
sehingga mendapatkan BALANCING OF RISK

Beberapa contoh resiko , antara lain :
 Unauthorised or accidental disclosure
 Unauthorised or accidental modification
 Unavailability of facilities / services
 Destruction of assets

Stage 3: System Design
Dalam tahap ini mendesign sistem keamanan yang akan digunakan untuk mengatasi ancaman
ataupun menghindari ancaman yang dapat dialami oleh perusahaan,
Level security yang harus diawasi terdiri dari beberapa level , level bawahnya yang menjadi
landasan pokok keamanan di level selanjutnya ,yaitu :
-Keamanan Informasi
-Keamanan Jaringan
-Keamanan Sistem
-Keamanan Fisik

Stage 4: System Development
Pada tahap ini , bagaimana design di implementasikan dengan checklist detail design
sebagai berikut :

-Functional and Technical Features/Requirements
Open source software , co : Java . LINUX OS
Database ORACLE untuk data besar
Hardware Windows Server 2003
Minimum memory 10 terabyte
Minimum RAM 4G
License software
Topologi jaringan BUS

-Cost Considerations and Reporting
Cost budgeting menggunakan ABC method ( Actual Based Cost )

-Test Plans, Scripts, and Scenarios
Menyiapkan data testing untuk SIT

-Cek Changing requirements
Track CR untuk menjaga scope agar tidak melebar yang berakibat pada timeline

-Memorandum of Agreement (MOA)/ Interconnection Security Agreements (ISAs)
Memperhatikan legal agreement

-Change management
-Staff background checks
-Contingency and Disaster Recovery Plans
-Awareness

Stage 5: System Implementation
Pada tahap ini , bagaimana IT security yang telah di design , di kembangkan dan
kemudian akan diimplementasikan secara riil , dengan checklist sebagai berikut :

-Testing and Acceptance
-Security Management
-Disaster Recovery Plan (DRP)
-File and program overlay settings and privileges
-Personnel, responsibilities, job functions, and interfaces
-Procedures (e.g. backup, labeling)
-Use of commercial or in-house services
-Backup, restore, and restart instructions and procedures

Stage 6: Maintanance
Pada tahap ini bagaimana kinerja IT security yang telah di implementasikan , secara
terus menerus di maintain.

-Backup and restoration parameters
-Support training classes
-User administration and access privileges
-Audit logs
-Log file analysis
-Physical protection
-Off-site storage
-Software & hardware warrantees
-Registration/Deregistration

Change Management : Strategic Risks to Successful Project Implementation

January4

Definisi project adalah kebijakan yang diambil untuk menciptakan suatu product atau service tertentu. Sedangkan , definisi project management adalah penerapan pengetahuan , kemampuan , tools dan teknik dalam setiap aktivitas project yang diolah untuk menemui kebutuhan dari setiap stakeholder dan menggenapi ekspektasi dari project.

Dalam setiap penerapan project , terdapat bagian – bagian dari departemen yang terkena dampak , yakni : people , bisnis proses, teknologi , prosedur , dan struktur. Dikarenakan banyak sisi yang terkena dampak , maka dalam project management dibutuhkan sifat  resilience , dimana mempunyai kemampuan untuk menyerap high level antisipasi perubahan akan kebutuhan untuk meminimalisasikan dengan ciri – ciri sebagai berikut :

•    Cepat beradaptasi ketika terjadi perubahan yang dapat mempengaruhi tujuan awal.
•    Dapat mengatasi high level produktifitas
•    Dapat menghindari perilaku – perilaku yang dapat mengganggu suksesnya projek.

Setiap perubahan yang terjadi dalam bisnis , memerlukan upaya – upaya antisipasi untuk terus dapat bertahan. Setiap perubahan yang terjadi harus dituangkan dalam guidelines untuk dapat merumuskan dampak yang terjadi dan strategi yang dijalankan.

Change management

STRATEGI IMPLEMETASI PROJEK

Dalam implementasi projek juga memerlukan FOR ( Frame of Reference )  dimana merupakan sekumpulan ide, teori , kepercayaan , nilai – nilai dan asumsi yang didapat dari pengalaman yang dapat diterapkan di dalam projek secara komprehensif.

Setiap perubahan yang terjadi dapat menyebabkan beberapa resiko resiko di setiap projek , terdapat 2 tipe resiko area antara lain :
•Area resiko perubahan taktis
•Area resiko perubahan strategi
Setiap perubahan yang memberikan dampak yang signifikan terhadap         keseluruhan organisasi.

AREA RESIKO PERUBAHAN STRATEGI
Dalam perubahan yang memberikan dampak resiko strategi, memperhatikan 4 area di bawah ini antara lain :
•Resilience
•Change Knowledge
Arus kerja dari pengetahuan untuk setiap konsep perubahan di dalam individu     maupun organisasi
•Managing Adaptation Resources
Tingkatan adaptasi dalam pengambilan keputusan terhadap pengalokasian     resources untuk setiap implementasi perubahan.
•Buliding Implementation Architecture
Sisi penting dalam implementasi , dimana struktur yang sudah ada harus bersifat     fleksible secara konsep , teknis maupun alat- alatnya agar dapat mengantisipasi     perubahan.

RESILIENCE
Kemampuan setiap individual dan tim untuk menyerap setiap perubahan , dan bertindak meminimalkan gangguan terhadap kualitas dan produktivitas dalam projek.

Karakteristik Resilience

•Positive :dapat memperlihatkan perasaan akan keamanan dan kepastian diri berdasarkan pada pandangan akan kehidupan mereka yang kompleks akan tetapi banyak diisi dengan kesempatan.
•Focused :dapat memiliki visi yang jelas atas apa yang ingin dicapai.
•Flexible :dapat fleksible dalam bekerja dengan yang lain ketika harus merespon terhadap perubahan.
•Organized :dapat berjalan sesuai dengan aturan yang ada.
•Proactive :dapat mengikutsertakan perubahan daripada mempertahankan melawan perubahan.

XML @ SOA

November25

XML ( eXtensible Markup Language )

X ML adalah sebuah bahasa yang terdiri dari pasangan tag yang diakhiri dengan kurung siku seperti bahasa HTML di world wide web. XML mempunyai beberapa karakteristik yang dapat mendukung SOA, XML mempermudah sistem yang berbeda untuk saling berkomunikasi, seringkali XML dipakai software dan hardware vendor sebagai standarisasi dalam berkomunikasi.

Web Service
Dialek dari XML yakni sebuah sistem software yang di design untuk mendukung interaksi interoperasi dari satu mesin ke mesin yang lain di dalam jaringan . Web service mempunyai interface format yang dapat diproses mesin WSDL ( Web Service Description Language) , sistem lain dapat berinteraksi dengan web service menggunakan SOAP messages ( HTTP-XML dan Web-related standard W3C ) . Sehingga interface dapat di-registrasi dengan UDDI ( Universal Description , Discovery , and Integration ).
Web service menyediakan mekanisme untuk instruksi peng-alamatan dari dokumen ,pesan maupun intermediasi cekpoint. Semua ini mempermudah standarisasi struktur kebijakan- kebijakan proses di dalam SOA.

Penerapan SOA di dalam organisasi dapat memberikan tantangan dalam menjawab kebutuhan service yakni menjadi agile organization. Di dalam siklus hidup SOA membutuhkan kombinasi fungsi struktur organisasi antar departemen3

XTT
Salah satu feature dari XTT framework adalah automasi data binding. Framework mengatur elemen data ke Java Swing control , yang dibutuhkan untuk visual control, sehingga developer tidak perlu lagi untuk menulis logic yang sama untuk setiap form.

XTT in the SOA architecture

XTT in the SOA architecture

Di dalam konteks Service-Oriented Architecture , XTT berperan sebagai plugin interface yang mengkomunikasikan beberapa pekerja di dalam bisnis service interface.
 XTT Server
Bagian fisikal dari XTT yang berfungsi menyampaikan komunikasi antara bisnis service interface dan dikembangkan sebagai servlets dan dapat mengakses bisnis proses melalui local konteks dari server aplikasi.
 XTT Client

« Older Entries