Balance Score Cards
1.1 Pengertian Balance Score Cards (BSC).
Konsep pengukuran aktivitas-aktivitas operasional suatu perusahaan dalam skala yang lebih kecil sejalan dengan sasaran yang lebih besar dalam hal visi dan strategi ,dimana tidak berfokus hanya pada hasil finansial melainkan juga masalah performa individu. Balance Score Card membantu memberikan pandangan yang lebih menyeluruh pada suatu perusahaan yang membantu organisasi untuk bertindak sesuai tujuan jangka panjangnya. Sistem manajemen strategis membantu manajer untuk berfokus pada ukuran kinerja menyeimbangkan sasaran finansial dengan perspektif customer , proses, dan karyawan.
1.2 Latar Belakang Balance Score Card
Beberapa tahun kebelakang ukuran keberhasilan suatu perusahaan kebanyakan dinilai dari financial performance dan atau market share saja, di era teknologi informasi dan komunikasi saat ini banyak pelaku di bisnis ini lebih mengutamakan kepada pertumbuhan (growth).
Saat ini sudah mulai banyak dibuat aplikasi Balanced Score Card berikut dengan Dashboard dan Chart KPI yang bisa dimonitor. Ada pula beberapa perusahaan yang sanggup membuatnya sendiri dan mengintegrasikannya ke Core System mereka. Penggunaan aplikasi tersebut tentunya akan sangat berguna bagi level managemen atas dalam melakukan monitoring bagian bagian dari perusahaannya. Walaupun terlihat cukup membantu ternyata biaya investasi awal yang disediakan untuk membangun aplikasi Balance Score Card tidak bisa dibilang murah.
Balanced Scorecard diukur dalam jangka pendek dan jangka panjang dan di evaluasi setiap bagian yang ada dalam suatu organisasi yang akan memberikan kontribusi untuk mewujudkan setiap tujuan. Balanced Scorecard dapat diterapkan oleh semua jenis organisasi dan semua jenis industri baik profit maupun non-profit.
2.1 Perspektif Balance Score Card
Pendekatan yang dilakukan pada Balanced Scorecard menghubungkan strategi yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan, mulai dari visi, critical success factor , dan pengukuran performansi keberhasilan.
Pengukuran dalam Balanced Scorecard dibagi kedalam empat perspektif :
A. Pelanggan ( Customer )
B. Internal Business
C. Innovation and Learning
D. Financial Perspective
Perspektif pelanggan menggunakan ukuran berapa “nilai” yang diberikan kepada pelanggan dilihat dari segi waktu, kualitas, performansi dan layanan, dan biaya. Contohnya ukuran kecepatan waktu mulai dari permintaan sampai dengan pengiriman sampai ditangan pelanggan, tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk kita, tingkat penjualan terhadap produk baru, dan atau banyaknya service call yang dilayani.
Pada perspektif internal business dapat mengevaluasi ekspektasi yang diharapkan pelanggan dapat terpenuhi melalui perbaikan proses di internal organisasi tersebut. Disini juga kita dapat mengukur tingkat keahlian dan produktifitas karyawan, kualitas yang dihasilkan oleh organisasi tersebut, dan atau sistem informasi yang baik yang berjalan dalam organisasi.
Dari sisi perspektif innovation and learning dari suatu organisasi kita dapat mengukurnya melalui, peningkatan dan inovasi yang berkelanjutan terhadap produk-produk yang dimiliki. Kita harus garis bawahi bahwa produk disini tidak selamanya berupa barang, pelayanan dan hal-hal lain yang bersifat jasa pun adalah produk. Ukuran yang diberikan antara lain banyaknya produk-produk baru yang dihasilkan dan persentase kebrhasilan penjualannya, tingkat penestrasi terhadap market baru, atau implementasi SCM (supply Chain Management), dll.
Dari sisi perspektif financial dapat terimbas apabila target-target diatas dapat terpenuhi . Finansial termasuk mengukur pendapatan dan pengeluaran, lebih dalamnya lagi ROI (return on investment), tingkat penjualan, pertumbuhan market share, dll.
Langkah –langkah Balance Score Card
Terdapat 8 langkah – langkah dalam penyusunan Balance Score Card , yang terkelompok dalam 4 bagian sehingga tercapai hasil yang optimal :
Keterangan :
A. Strategi Focus
Langkah 1 : Menjalankan strategi yang telah dibuat
B. Assessment
Langkah 2 : Menentukan nilai yang menjadi tolok ukur dalam penilaian
Langkah 3 : Mengembangkan tolok tolok ukur baru dalam penilain , agar mendapat dimensi yang lebih luas.
Langkah 4 : Menerapkan tolok ukur baru yang telah dikembangkan
Langkah 5 : Menganalisis hasil pengamatan dari tolok –tolok ukur yang ada dan menuangkannya dalam bentuk laporan.
C. Change Planning and Implementation
Langkah 6 : Hasil analisa yang didapat sebelumnya akan dapat digunakan untuk menghasilkan rencana perbaikan bagi kinerja seluruh bagian perusahaan .
D. Continuous Improvement
Langkah 7 : Membuat bagan matrix untuk dapat memonitor pelaksanaan dari perencanaan perbaikan .
Langkah 8 : Perbaikan yang terus menerus , mengkaji ulang setiap tolok ukur yang terdapat di dalam Balance Score Card.