CHANGE KNOWLEDGE
Arus kerja dari pengetahuan untuk setiap konsep perubahan di dalam individu maupun organisasi. Perubahan Micro adalah ketika individual berubah, perubahan Macro ialah ketika organisasi berubah. Ketika kita harus melakukan motivasi perubahan terhadap orang, kita harus memperkenalkan perubahan micro terlebih dahulu. Perubahan merupakan suatu proses yang terbuka, proses yang terbuka ini memiliki karakteristik : present state ( status quo ), transition state dan desired future state.
Terdapat beberapa alasan mengapa bagian dari organisasi menolak adanya perubahan , antara lain :
• Kurang jelasnya visi organisasi
• Buruknya sejarah implementasi
• Kurangnya dukungan dari managerial , dalam hal rasa kepemilikan.
• Rendahnya tingkat keberanian dalam mengambil resiko
• Kurangnya tingkat komunikasi di dalam organisasi
• Buruknya management terhadap penolakan yang ada
Terdapat 7 emosional respon terhadap perubahan yang ada , antara lain :
1. Immobilization : Tahap awal dalam reaksi awal penolakan terhadap perubahan , reaksi shock.
2. Denial :Tahap ketidakmampuan untuk beradaptasi menerima informasi.
3. Anger :Tahap frustasi dengan perubahan, tidak bergerak maju menuju perubahan yang diinginkan.
4. Bargaining :Tahap negosiasi untuk menghindari dampak negative dari perubahan .
5. Depression :Tahap secara negative menerima perubahan mayor
6. Testing : Tahap memulai untuk mencoba mencari alternatif lain.
7. Acceptance : Tahap terlibat dengan perubahan tetapi belum tentu menyukai.
MANAGING ADAPTION RESOURCES
Tingkatan adaptasi dalam pengambilan keputusan terhadap pengalokasian resources untuk setiap implementasi perubahan.
Perubahan yang dihadapi oleh organisasi akan berdampak pada peningkatan biaya dan penurunan hasil outcome final yang diperkirakan sebelumnya.
Untuk mengatur perubahan yang terjadi dalam organisasi perlu dibuat suatu keputusan yang berdampak terhadap adaptasi resource yang ada.
•Mengurangi dan menunda tujuan dari proyek tertentu atau mengakhiri semuanya bersama-sama
•Mengembangkan kapasitas adaptasi organisasi untuk mengakomodasi penambahan permintaan, sebagai contoh, meningkatkan resilience-si karyawan dan change knowledge
•Menjalankan kedua aksi bersamaan
BUILDING IMPLEMENTATION ARCHITECTURE
Sisi penting dalam implementasi , dimana struktur yang sudah ada harus bersifat fleksible secara konsep , teknis maupun alat- alatnya agar dapat mengantisipasi perubahan. Menyediakan tujuh critical area dari aplikasi yang secara khas merupakan sumber dari kegagalan implementasi ketika diabaikan atau tidak secara lengkap diterapkan :
• Klarifikasi parameter dari proyek
• Komunikasikan proyek melalui organisasi
• Diagnosa variable, seperti komitmen sponsor dan daya tahan target
• Merencanakan proyek berdasarkan pada hasil diagnosa
• Implementasi
• Monitor implementasi
• Evaluasi hasil final
good….
Makasi Jok…gimana about others article????